Senin, 24 Maret 2008

POTENSI GULMA RAWA SEBAGAI BAHAN ATTRAKTAN TERHADAP PENGGEREK BATANG PADI PUTIH (Scirpophaga innotata Walker)

Di daerah lahan pasang surut Kalimantan Selatan dan Tengah ditemukan banyak sekali dan sangat beragam jenis gulma yang terdari golongan berdaun lebar, rumput-rumputan dan golongan teki. Dari beragamnya jenis gulma tersebut tidak semuanya dapat merugikan atau berefek negatif bagi petani tetapi ada juga yang berdampak positif seperti gulma dari golongan teki yaitu purun tikus (Eleocharis dulcis). Hasil penelitian Balittra pada lahan pasang surut Kalimantan Selatan dan Tengah didapatkan lima jenis gulma/rumput yang disenangi oleh penggerek batang padi putih untuk meletakkan telurnya seperti gulma purun tikus (Eleocharis dulcis), kelakai (Stenochlaena palutris), perupuk (Phragmites karka), bundung (Scirpus grosus), purun kudung (Lepironea articulate. Berpijak dari hasil penelitian tersebut di atas dimana penggerek batang padi putih sangat tertarik meletakkan telurnya pada lima jenis gulma tersebut, maka perlu diteliti tentang ekstrak kelima jenis gulma tersebut sebagai bahan attraktan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak purun tikus (Eleocharis dulcis) yang tertinggi menarik imago penggerek batang untuk meletakkan telurnya kemudian sebagai urutan kedua adalah ekstrak gulma perupuk (Phragmites karka), kedua jenis gulma ini berpotensi sebagai attraktan bagi penggerek batang padi. Sedangkan bahan yang digunakan dalam pembuatan ekstrak tersebut adalah dalam bentuk gulma yang segar.

Tidak ada komentar: